Catatan Kecil episode 2: Abamektin atau Abumektin (insektisida)

Tidak ada komentar
Salah satu insektisida yang biasa digunakan oleh petani, yaitu Abamektin, apasih? Itu loh, masih satu golongan sama Avermektin. Fungsi nya ya untuk membasmi serangga, tapi juga bisa untuk memberantas cacing.
Sudah digunakan secara luas oleh petani, untuk membasmi serangga seperti ulat, wereng, terutama kutu-kutuan sekaligus sama temen nya kutu, yaitu semut. Abamektin juga terbukti, sangat beracun untuk lebah, namun aman bagi tanaman, karena cuma bertahan kurang dari 24 jam pada daun.

Kenapa banyak sekali digunakan? 
1. Karena efektif, bekerja secara kontak lambung maupun sistemik. 
2. Hemat dalam penggunaan, dosis rata rata 0,5 ml/L
3. Aman bagi tanaman, bahkan dipercaya membantu menyuburkan daun dan tidak membuat daun atau tanaman kuning dan kaku.
4. Hama sasaran sangat luas, mulai dari serangga, larva, cacing, semut dan kutu.

Naaah itu kan Abamektin, sekarang Abumektin apaan tuh?? 

Ini sih kopas resep nya Abah Menyan

ABU-MECTIN
Made in sendiri hehehe. Lebih murah itu pasti!
Kok bisa??? Yuk coba kita bikin! 

Bahan:
Abu kayu 1,5kg
Air panas 10ltr
Bawang putih

Caranya:
1. Rendam abu kayu dengan air panas minimal 3 hari
2. Ambil air rendaman tadi 500ml dan gunakan untuk blender bawang putih 4 siung.
Inapkan semalam, belenderan tadi untuk 1 tanki. Kalau mau bikin banyak tinggal kalikan saja.
3. Bisa di mix dengan surfaktan/sabun untuk perata dan perekat. 

Hama sasaran:
• Thrips (daun menggulung berwarna kuning sampe kemerahan, pertumbuhan terhambat pada tanaman). Kalau di padi gabah bisa gak berisi.
• Kutu-kutuan
• Ulat
• Belalang

Keunggulan nya, resep diatas aman untuk predator alami. Jadinya double power kan?! 

Kalau mau hasilnya lebih dobel dan jos
Bisa ditambahkan garam inggris/epsom salt/MgSO4

Dosis garam inggris per tank 10gr untuk tanaman fase vegetatif
Kalau fase generatif dosisnya 15gr.

Sebagai pesnab: Abu kayu dan bawang putih kerjanya kontak dan garam inggris kerjanya sistemik dipadukan jadi satu jadi daya kerja lebih kuat.

Sebagai pupuk:
Abu kayu sumber carbon
Garam inggris/MgS04 sebagai tambahan magnesium membantu klorofil daun sehingga daun hijau cerah. Mantep toh? 

InsyaAllah bermanfaat, kalo dibuat dan diterapkan! 

Begitu kura-kura :) 

Semangat Bertani! 
Ingat, No Farmers, No Foods, No Future

Catatan Kecil episode 1: Rapat atau Berjarak?

Tidak ada komentar
Ini hanya untuk contoh kebun cabe rawit yang jarak tanamnya rapat, 1 bedeng ukuran 1 meter bisa ditanami 3-4 baris.

Kalo model begini, yang perlu diwaspadai serangan ulat, lalat buah, phythopthora, antraknosa, fusarium. Kenapa?? Karena jarak tanam rapat penyemprotan biasanya tidak bisa merata sampe bagian tengah.
Kelembapan udara juga sangat tinggi! 

Model ini, sirkulasi udara menjadi sangat berkurang, sangat disukai oleh cendawan/jamur. Kelebihannya memang kalo tanam model begini, populasi tanamannya bisa lebih banyak, akan tetapi petani harus sangat ekstra dalam perawatannya.

Jarak tanam yang rapat akan memudahkan tanaman dalam menularkan hama, dan penyakit. Dengan kata lain, kalo ada 1 pohon yang kena hama dan penyakit akan cepat menular kepohon yang lain.

"Lebih pilih mana, tanam banyak tapi rawan hama penyakit atau tanam sedikit tapi aman."
- Budi Yono

Semangat Bertani! 
Ingat, No Farmers, No Foods, No Futures